Urbanisasi dan manfaat urbanisasi beserta contoh kasusnya
Hai sobat blogger, bertemu lagi dengan saya Rafi dito di
artikel kali ini saya akan membahas tentang Urbanisasi dan manfaat urbanisasi
serta contoh kasusnya.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi merupakan masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti sempitnya lapangan
kerja, krisis penyediaan pangan, buruknya fasilitas umum dan lain sebagainya
tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Penyebab terjadinya urbanisasi karena ada faktor penarik
mengapa orang-orang melakukan urbanisasi.
1. Banyaknya lapangan kerja di kota dari pada desa
2. Fasilitas umum di kota lebih lengkap dari pada desa
3. Kualitas Pendidikan di kota lebih baik dari pada desa
4.
Kehidupan di kota lebih modern, karena dalam melakukan kegiatan sehari-hari
selalu menggunakan teknologi.
5. Memiliki
impian kuat untuk berkarya lebih baik lagi di kota.
Manfaat/Dampak
Urbanisasi Bagi Kota
1.
Kota mendapatkan tenaga kerja yang melimpah karena banyak penduduk desa yang ke
kota. Biasanya tenaga kerja tersebut bekerja secara fisik dan gajinya murah.
2.
Penduduk kota yang banyak menyebabkan terjadinyaperdagangan yang besar. Hal ini
disebabkan karena penduduk desa merupakan potensi konsumen yang baik untuk
memasarkan produk-produk hasil produksi.
3.
Munculnya banyak sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas. Karena
persaingan yang begitu ketat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak maka banyak
penduduk kota maupun desa yang memilih Lembaga Pendidikan yang berkualitas.
Manfaat/Dampak
Urbanisasi Bagi Desa
1.
Kesejahteraan penduduk desa meningkat, karena penduduk yang berhasil di kota
akan mengirimkan uang ke desa. Contohnya akan mendapatkan kiriman uang dari
keluarga yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, buruh pabrik, dan karyawan
kantor.
2.
Adanya perhatian dari pemerintah untuk membangun desa agar pemerinrah bisa
sukses untuk menghambat laju urbanisasi.
3. Munculnya
penduduk desa yang memiliki Pendidikan tinggi, karena ada sebagian penduduk
desa yang sekolah pada perguruan tinggi di kota.
Contoh
kasus Urbanisasi
Urbanisasi di Indonesia Hanya Bikin Penduduk Makin Miskin
Urbanisasi
selama ini telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan perkotaan. Tiap
tahunnya, penduduk desa pindah ke kota dengan alasan untuk bekerja. Kota-kota
di Indonesia tumbuh rata-rata 4,1 persen per tahun dan saat ini Bank Dunia
mencatat 52 persen dari total populasi penduduk Indonesia tinggal di area
perkotaan. Bank Dunia memprediksi pada 2025 ada sekitar 68 persen penduduk
Indonesia merupakan warga yang tinggal di kota. Kendati begitu, tingkat
urbanisasi yang tinggi di Indonesia belum mampu menjadi faktor yang membuat sejahtera
penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan. "Urbanisasi di Indonesia belum
menyejahterakan. Di Indonesia satu persen urbanisasi korelasinya rendah dengan
pertambahan Gross Domestic Product (GDP) per kapita," ucap Pengamat
Perkotaan Universitas Trisakti Wicaksono Sarosa, saat menjadi pembicara dalam
seminar Urbanization, Urban Housing, and Housing Finance in Indonesia di Hotel
Grand Hyatt di Jakarta, Senin (7/11/2016). Menurut dia, urbanisasi di Indonesia
berbeda dengan di China, Thailand, dan Vietnam yang justru memakmurkan serta
menyejahterakan penduduknya. Alih-alih menyejahterakan penduduknya, urbanisasi
di Indonesia hanya memindahkan masyarakat yang miskin di desa menjadi semakin
miskin ketika datang ke kota. Hal tersebut kemudian menjadi tantangan bagi
pemerintah baik pusat maupun daerah untuk segera ditangani agar urbanisasi tak
menambah beban perkotaan. "Ini cermin karena kita tidak siap menghadapi
urbanisasi dari desa ke kota. Padahal yang kita inginkan dari miskin di desa
menjadi sejahtera di kota," imbuh Wicaksono. Oleh sebab itu, Wicaksono
menyarankan agar proses urbanisasi ini mengikuti pola di China pada awal
pertumbuhannya, yakni dengan menerapkan national urban policy. Caranya adalah
dengan membuat pusat konsentrasi baru selain Jakarta dan kota-kota besar
sehingga penyebaran penduduk merata dan tak hanya terpusat di di satu tempat.
"Perlu ada kebijakan yang jelas untuk bagaimana menghadapi situasi ini.
Seperti ada payung hukum yang kuat sehingga kota tidak tumbuh begitu saja,
jalan sendiri-sendiri," pungkas Wicaksono.
Komentar
Posting Komentar